STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Kamis, 04 Agustus 2011

STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR
SALAH SATU UNSUR PELAKSANAAN
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR : TEKNIK PENYAJIAN
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Dosen Pengampu Drs. Munawir, M.Pd














DISUSUN OLEH

Nama : CHOTIMATUN
NPM :10159047




PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG 2011




MACAM-MACAM
TEKNIK PENYAJIAN

TEKNIK DISKUSI
Teknikdiskusiadalahsalahsatuteknikbelajarmengajar yang dilakukanolehseorang guru di sekolah.
Mengajardenganteknikdiskusiiniberarti :
Kelasdibagidalambeberapakelompok
Dapatmempertinggipartisipasisiswasecara individual
Dapatmempertinggikegiatankelassebagaikeseluruhandankesatuan
Rasa social merekadapatdikembangkan, karenabisasalingmembantudalammemecahkansoal, mendorong rasa kesatuan
Memberikemungkinanuntuksalingmengemukakanpendapat
Merupakanpendekatan yang demokratis
Memperluaspandangan
Menghayatikepmimpinanbersama-sama
Membantumengembangkankepemimpinan
Namundemikianteknikinijugaadakelemahannyaseperti :
Kadang-kadangbisaterjadiadanyapandangandariberbagaisudutbagimasalah yang dipecahkan : bahkanmungkinpembicaraanmenjadimenyimpang, sehinggamemperlakukanwaktu yang panjang
Dalamdiskusimenghendakipembuktianlogis, yang tidakterlepasdarifakta-fakta, dantidakmerupakanjawaban yang hanyadenganataucoba-cobasaja.
Tidakdapatdipakaipadakelompok yang besar
Pesertamendapatinformasi yang terbatas
Mungkindikuasai orang-orang yang sukaberbicara
Biasanya orang menghendakipendekatan yang lebih formal




Tujuanpenggunaanteknikdikusi :
Pertama : Dengandiskusisiswadidorongmenggunakanpengetahuandanpengalamannyauntukmemecahkanmasalah, tanpaselalubergantungpadapendapat orang lain.
Kedua : Siswamampumenyatakanpendapatnyasecaralisan, karenahalituperluuntukmelatihkehidupan yang demokratis.
Ketiga : Diskusimemberikemungkinanpadasiswauntukbelajarberpartisipasidalampembicaraanuntukmemecahkansuatumasalahbersama.
Seseorang pemimpindiskusidapatberperansebagai :
Pengaturlalulintaspembicaraan
Mengaturduduksiswa, sehinggamasing-masingdudukdalamlingkaranatausepertiladamkuda
Bertanyakepadaanggotadiskusisecaraberturut-turut
Menjaga agar pesertatidakberebutdalamberbicara
Mendorongpeserta yang pendiamdanpemalu
Bentengpenangkis
Mengembalikanpertanyaankepadakelompokdiskusibilaperlu
Memberipetunjukbilamengalamihambatan
Penunjukjalan
Memberipetunjukumum, tentangkemajuan yang telahdicapaiolehkelompok
Diskusibaikdilaksanakanbilamempermasalahkan :
Hal-hal yang menarikminatdanperhatiansiswa/urgen. Siswaakanmemilikimotivasi yang kuatdalammemecahkansoal, kalaumerekaberminatdanmenaruhperhatianterhadapmasalahitu.
Masalahituharusmengandungbanyakkemungkinanjawaban, danmasing-masingjawabandapatdijaminkebenarannya.
Harusmerangsangpertimbangan, kemampuanberpikirlogisdanusahamemperbandingkan
Instrukturharusmemahamidanmenguasaisungguh-sungguhmasalah yang akandilontarkanpadadiskusikelompok.
Instrukturharusmampufmemberikangaris-garisbesarpokokpersoalan yang penting.
Instrument harusmampumengetahuidanmenangkapjawaban yang telahdisetujuibersama.
Di dalamdiskusikadang-kadangmenghasilkankeputusan yang perlusegeradilaksankan
Adapunjenis-jenisteknikdiskusiituadabeberapamacamyaitu :
WHOLE-GROUP. Suatudiskusidimanaanggotakelompok yang melaksankantidaklebihdari 15 (lima belas) orang
BUZZ-GROUP. Satukelompokbesardibagimenjadidua (2) sampaidelapan (8) kelompok yang lebihkeciljikadiperlukankelompokkecilinidimintamelaporkanapahasildiskusiitupadakelompokbesar.
PANEL. Pada panel dimanasatukelompokkecil (antara 3 sampai 6 orang) mendiskusikansuatusubyektertentu, merekadudukdalamsusunan semi melingkardihadapkanpadasatukelompokbesarpesertalainnya.
Hal-hal yang perludilaksanakandalamdiskusi Panel adalah :
Haruasmenentukangarisbesarpokokpersoalan yang akandibahas
Menentukansiapa-siapapenelisnya
Masalahituharus actual, sehinggamasihhangatdanmenarikminatuntukdidengarkan
Penelisharusmencakupberbagaiahli yang berpengalamandibidangmasing-masing, merekaharusmampu pula berbicaradanmenggunakanbahasadenganlancardanbaik.
Manelisharussudahmengetahuidanmenguasaipokok-pokokpersoalan yang akandibicarakanterlebihdahulu.
Moderator harusdipilihdari orang-orang yang cekatandalamsikapdanperbuatan.
Masalah yang ditentukanuntukdiskusiharus yang actual danrelevandengantujuanpendidikankelompokmassatertentu.
Moderator bertugasmemperkenalkankepadaparapendengarsetiappeserta panel, danmengemukakanpersoalan yang akandibahas, sertanantidapatmenyimpulkanhasilpembicaraan, tidakperlumencapaikeputusanataukesatuanpendapat.
Moderator tidakperlumemberikesempatanpadaparapendengaruntukmengajukanpertanyaan, kecualidalamkeadaan/hal yang khususpendengardapatdimintapendapatnya
Tujuan instrument menggunakanteknikdiskusi panel ialahmemberikanrangsangancaraberpikirsecaramasaldenganmemberikanberbagaiperspektifdaribeberapasudutpandangan.
Dalampelaksanaanteknikdiskusi panel perludijagakewajarannya, ialahharusmempertimbangkanbahwapokokpersoalannyaadalahmasalah-masalah yang aktual.
Sebaliknyapenggunaanteknikdiskusi panel itutidakwajarbilaterjadihal-halsebagaiberikut :
Tidakadakelompokpanelisdankelompokpendengar
Persoalan yang dibahastidak actual lagi
Pembahasanhanyadarisatusudutpandangansaja
Kadang-kadangdiselingidenganpandanganumum
Moderator tidakmengumpulkanhasildiskusi
Karenaituteknikdiskusi panel memilikikelehaman :
Mudahtersesat
Memungkinkanpanelisberbicaraterlalubanyak
Tidakmemungkinkansemuapesertamengambilbagian
Cenderungmenjadi serial pidatopendek
Memecahkankelompokpendengarketikamerekasetujudenganpanelistertentu
Membutuhkanwaktudanpersiapan yang cukup
Memerlukanseorang moderator yang trampil
Namundemikianteknikinimemilikikeunggulan pula ialah :
Mudahtersesat
Memungkinkanpanelisberbicaraterlalubanyak
Tidakmemungkinkansemuapesertamengambilbagian
Cenderungmenjadi serial pidatopendek
Memecahkankelompokpendengarketikamerekasetujudenganpanelistertentu
Membutuhkanwaktudanpersiapan yang cukup
Memerlukanseorang moderator yang trampil
Namundemikianteknikinimemilikikeunggulan pula ialah :
Pendengardapatmengikutidanmengamati proses sertaperkembanganberpikirparapanelisjaditidaksemata-matamenerimaapasaja yang didengar
Mengemukakanpandangan yang berbeda-beda
Mendapatkanhasilkesimpulannya
Mendoronganalisakemungkinan-kemungkinan
Memanfaatkan orang yang betul-betulmemenuhisyarat
Dapatmerangsangpemikiranmasaldalamwaktusingkat
Perbedaanpendapatparapanelismerangsang pula bagiparapendengaruntukmenimbulkanmasalahbaru

SYMPOSIUM
Tujuan penggunaan teknik simposium ialah untuk memasang daya piker manusia dalam kelompok besar itu; agar mau turut berpartisipasi untuk memecahkan atau membahas suatu masalah, dalam waktu yang relative singkat.
Untuk melaksanakan metode symposium perlu memperhatiakan hal-hal sebagai berikut :
Menentukan persoalalan yang akan dibahas bersama.
Menentukan pemrasaran dan penyanggahan-penyanggahannya.
Masalah yang akan dibahas sebaiknya diumumkan terlebih dahulu, agar dapat melihatkan banyak pendengar.
Membentuk tim yang akan melaksanakan tindak lanjut hasil symposium itu.
Masalah yang sudah ditentukan dalam persiapan dibahas dari titik tolak yang berbeda-beda atau menentukan sejumlah aspek terlebihdahulu, kemudian masing-masing aspek disoroti sendiri.
Perlu ada pembahasan/sanggahan utama.
Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pandangan/pertanyaan setelah pembahasan utama selesai.
Mengadakan replik dan duplik.
Moderator bertugas meneruskan sanggahan, pandangan umum serta pertanyaan seluruh peserta.
Tim yang dibentuk harus mampu bertugas menampung, mengesahkan, dan menyebarluaskan hasil symposium.
Penggunaan teknik symposium kadang-kadang mengalami kesulitan disebabkan oleh pertama, sukar menemukan pemrasarana/penyanggahan yang mampu mempersiapakan bahan bahasan itu secara ringkas dan komrehensif. Kedua, fungsi atau peranan moderator dalam symposium tidak sama aktifnya seperti dalam panel, sehingga jalannya symposium sering tanpak kurang lancer. Ketiga, sukar sekali mengendalikan sambutan-sambutan, sehingga kerap kali memperpanjang waktu yang sudah ditentukan.
Teknik symposium memiliki keunggulan pula dalam penggunaannya ialah organisasinya yang sangat sederhana, adanya persiapan dari pemrasaran, sehingga pembhasaan dapat lebih terarah.

CAOLOGIUM
Teknik ini adalah cara berdiskusi yang dijalankan oleh stu atau beberapa orang manusia sumber, yang berpendapat, menjawab pertanyaan-pertanyaan, tetapi tidak dalam bentuk pidato. Dapat juga bervariasi lain ialah seorang guru atau siswa/mahasiswa menginterview seseorang manusia sumber, tentang pendapatnya mengenai sesuatu masalah; kemudian mengundang pertanyaan-pertanyaan tambahan dari para pendengar.




INFORMAL – DEBATE
Diskusi ini dilaksanakan dengan membagi kelompok menjadi dua tim yang sama kuat dan jumlahnya agar seimbang.

FISH BOWL
Diskusi ini terdiri dari seorang moderator dan satu atau tiga manusia sumber pendapat, mereka duduk dalam susunan semi lingkaran berderet dalam tiga kursi kosong menghadap kelompok.
Diskusi kelompok ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap peserta, demikian menurut Jaime Bulatao SJ ;
Menjadi pendengar yang baik, artinya berusaha mendengarkan kawan yang sedang berbicara dengan sepenuh hati.
Menjadi pembicara yang baik, kita harus berusaha berbicara dengan sepenuh hati. Berbicara untuk menyumbangkan buah pikiran tanpa malu-malu ; takut salah atau takut ditertawakan.
Tidak berbisik pada kawan kiri kanan, perlu diperhatikan karena sering kita jumpai pada masyarakat kita.

KERJA KELOMPOK
Robert L. Cilstrap dan Wiliam R Martim memberikan pengertian kerja kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar.
Penggunaan teknik kerja kelompok untuk mengajar mempunyai tujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan teman yang lain dalam mencapai tujuan bersama.
Adapun pengelompokan itu biasanya didasarkan pada :
Adanya alat pembelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya.
Agar penggunaannya dapat lebih efesien dan efektif, maka siswa perlu dijadikan kelompok-kelompok kecil.
Kemampuan belajar siswa
Didalam satu kelas kemampuan belajar siswa tidak sama.

Minat Khusus
Setiap individu memiliki minat khusus yang perlu dikembangkan; hal mana yang satu pasti berbeda dengan yang lain.
Memperbesar partisipasi siswa
Bila berkelompok, dan diberikan tugas yang sama pada masing-masing kelompok, maka banyak kemungkinan setiap siswa ikut serta melaksanakan dan memecahkannya.
Pembagian tugas atau pekerjaan
Bila guru menghadapi suatu masalah yang meliputi berbagai persoalan, maka perlu tugas membahas masing-masing pesoalan pada kelompok, sesuai dengan jumlah persoalan yang akan dibahas.
Kerja sama yang efektif
Dalam kelompok siswa harus bisa bekerjasama, mampu menyesuaikan diri, menyeimbangak pikiran/pendapat atau tenaga untuk kepentingan bersama, sehingga mencapai suatu tujun untuk bersama pula.
Penggunaan teknik kerja kelompok. Keuntugannya ialah :
Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan ketrampilan bertanya dan membahas sesuatu masalah.
Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah.
Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan ketrampilan berdiskusi.
Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta kebutuhannya belajar.
Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka, dan mereka lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi.
Dapat member kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan menghormati pribadi temannya, menghargai pendapat orang lain.
Teknik kerja kelompok memiliki pula kelemahannya ialah :
Strategi ini tidak ditunjang oleh penelitian yang khusus
Kerja kelompok seering-sering hanya melihatkan kepada siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang.
Strategi ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda pula.
Keberhasilan strategi kerja kelompok ini tergantung kepada kemampuan siswa mempimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri.
Bentuk-bentuk kerja kelompok yang bisa dilaksanakan ialah :
Kerja kelompok berjangka pendek.
Bentuk ini dapat disebut pula”rapat kilat” karena hanya mengambil waktu ± 15 menit, yang mempunyai tujuan untuk memecahkan persoalan khusus yang terdapat pada sesuatu masalah.
Kerja kelompok berjangka panjang
Pembicaraan disini memekan waktu yang panjang, misalnya memakan waktu 2 hari, satu minggu atau mungkin 3 bulan, tergantung pada luas dan banyaknya tugas yang harus diselesaikan siswa.
Kerja kelompok berjangka panjang dapat dilaksanakan dengan tujuan :
b.1. Membahas masalah yang benar-benar ada didalam masyarakat, umpamanya: masalah koprasi, lingkungan sehat, pembuangan sampah dan lain sebagainya.
b.2. Memotivasi siswa ke arah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat.
b.3. Dengan melaksanakan kerja kelompok memberi pengalaman kepada siswa untuk mengenal kepemimpinan/leadership, seperti membuat rencana sebelum melakukan sesuatu pekerjaan, membagi pekerjaan, memecahakan masalah/menyelesaikan tugas dengan bekerja bersama.
b. 4. Dengan bekerja sama itu siswa dapat mengumpulkan bahan-bahan informasi atau data lebih banyak tentang berbagai jenis aspek suatu masalah di dalam waktu relative singkat.
Kerja kelompok campuran
Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa.
Supaya kerja kelompok dapat lebih berhasil, maka harus melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Menjelaskan tugas kepada siswa
Menjelaskan apa tujuan kerja kelompok itu.
Membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
Setiap kelompok menunjukan seorang pencatat yang akan membuat laporan tentang kemajuan dan hasil kerja kelompok tersebut.
Guru berkeliling selama kerja kelompok itu berlangsung, bila perlu member saran/pertanyaan.
Guru membantu menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil kerja kelompok.

PENEMUAN (DUISCOVERY)
Penggunaan teknik discovery ini guru berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
Maka teknik ini memiliki keunggulan sebagai berikut:
Teknik ini mampumembantu siswa untuk mengembangkan; memperbanyak kesiapan; serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa.
Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut
Dapat membangkitkan kegairahan belajar para siswa.
Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa, untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.
Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri
Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar saja, membantu bila diperlukan


Kelemahan teknik ini adalah :
Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini.
Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil
Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa gila diganti dengan teknik penemuan.
Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan ketrampilan bagi siswa.
Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara kreatif.

SIMULASI
Simulasi adalah langkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu.
Teknik simulasi baik sekali kita gunakan karena :
Menyenangkan siswa
Menggalakkan guru untuk mengembangkan kreativitas siswa
Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerukan lingkungan yang sebenarnya
Mengurangi hal-hal yang verbalistis atau abstrak
Tidak memerlukan pengarahan yang pelik dan mendalam
Menimbulkan semacam interaksi antar siswa, yang memberi kemungkinan timbulnya keutuhan dan kegotong-royongan serta kekeluargaan yang sehat.
Menimbulkan respon yang positif dari siswa yang lamban/kurang cakap
Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
Memungkinkan guru bekerja dengan tingkat abilitas yang berbeda-beda.
Kelemahannya ialah :
Efektivitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat di laporkan oleh riset.
Terlalu mahal biayanya
Banyak orang meragukan hassilnya karena sering tidak di ikut sertakannya elemen-elemen yang penting.
Menghendaki pengelompokkan yang fleksibel; perlu ruang dan gedung
Menghendaki banyak imajinasi dari guru maupun siswa
Menimbulkan hubungan informasi antara guru dan siswa yang melebihi batas
Sering mendapat kritik dari orang tua karena dianggap permainan saja.

EKPERIMEN
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri.
Agar penggunaan teknik eksperimen itu efisien dan efektif, perlu pelaksana memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.
Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.
Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu.
Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah yang mengenai kejiwaan beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya belum ada

Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa.
Setelah eksperimen cselesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mmendiskusikan ke kelas dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar Tanya jawab.

DEMONTRASI
Adapun penggunaan teknik demontrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya penggunaan kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya membuat kertas dengan demontrasi siswa dapat mengamati bagian-bagian dari sesuatu benda atau alat seperti bahagian tubuuh manusia atau bagian dari mesin jahit.
Penggunaan teknik demonstrasi sangat menujang proses interaksi mengajar belajar di kelas. Keuntungan yang diperoleh ialah : dengan demonstrasi perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit

KARYA WISATA
Dengan melaksankan karya wisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang, serta dapat bertanya jawab mungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum.
Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
Masa persiapan guru perlu menetapkan :
Penemuan tujuan instruksional yang jelas
Pertimbangan pemilihan teknik itu
Keperluan menghubungi pemimpin obyek yang akan di kunjungi, untuk merundingkan segala sesuatunya
Penyusunan perencanaan yang masuk, membagi tugas-tugas dan menyiapkan sarana.
Pembagian siswa dalam kelompok, mengirim utusan.
Masa pelaksanaan karya wisata
Pimpinan rombongan mengatur segalanya dibantu petugas – petugas lainnya
Memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama
Mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi , pula tugas – tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya.
Memberi petunjuk bila perlu
Masa kembali dari karya wisata
Mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil dari karya wisata itu.
Menyusun laporan, atau paper atau kesimpulan yang di peroleh
Tindak lanjut dari hasil kegiatan karya wisata seperti ; membuat grafik, gambar, model-model, diagram, alat-alat lain dan sebagainya.
Keunggulan teknik karya wisata sebagai berikut :
Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka.
Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung, yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka.
Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi.
Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi , yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.





TEKNIK PENYAJIAN KERJA LAPANGAN
Yang dimaksud dengan teknik penyajian kerja lapangan ialah cara mengajar dengan jalan mengajak siswa ke suatu tempat di luar sekolah, yang bertujuan tidak hanya sekedar mengadakan observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif/ berpartisipasi ke lapangan kerja agar siswa dapat menghayati sendiri serta mengadakan peneyelidikan serta bekerja sendiri di dalam pekerjaan yang ada di masyarakat.
Penggunaan teknik penyajian kerja lapangan itu kadang-kadang dibatasi oleh beberapa hal ialah:
Waktu
Untuk kerja lapangan perlu biaya yang agak banyak
Tempat praktek yang jauh dari sekolah
Tidak tersedianya trainer/guru/pelatuh yang ahli
Agar pelaksanaan teknik penyajian kerja lapangan itu dapat berhasil guna dan berdaya guna, maka perlu memperhatikan langkah-langkahnya ialah: guru sebelumnya harus mampu merumuskan tujuan dari latihan kerja itu secara jelas.

SOSIODRAMA DAN BERMAIN PERANAN (ROLL PLAYING)
Sosiodrama ialah siswa dapat mendramatiskan tingkah laku, atau ungkapan gerak-gerik wajah seseorang dalam hubungan social antara manusia.
Tujuan agar siswa dapat memahami perasaan orang lain; dapat tepa seliro dan toleransi.
Guru harus menerangkan kepada siswa, untu memperkenalkan teknik ini, bahwa dengan jalan sosiodrama siswa diharapkan dapat memecahkan masalah hubungan social yang actual ada di masyarakat.
Guru harus memilih masalah yang urgen, sehingga menarik minat anak.
Agar siswa memahami peristiwanya, maka guruharus bisa menceritakan sambil untuk mengatur adegan yang pertama.
Bila ada kesediaan sukarela dari siswa untuk berperan, harap ditanggapi tetapi guru harus mempertimbangkan apakah ia tetap untuk perannya itu.



TEKNIK PENYAJIAN SECARA KASUS
Penggunaan teknik penyajian dengan kasus ini membantu siswa pula dalam mengembangkan daya intelektual dan ketrampilan berkomunikasi secara lisan maupun secara tulisan.
Dalam melaksanakan teknik secara kasus maupun pelaksanaannya: Pada persiapan guru membantu siswa dalam menemukan kasus-kasus; serta merumuskan tujuan penggunaan metode kasus yang akan dicapai. Guru perlu memikirkan juga jawaban yang tepat, menentukan kelompok siswa, dan waktu yang diperlukan. Kemudian dalam pelaksanaannya guru harus melaksanakan dengan baik kasus yang akan dibahas yang sedang actual pada waktu itu; dan memberikan arah pemecahan masalahnya, agar siswa mampu membahas kasus itu dalam kelompok yang sudah ditentukan, perlu diawasi pula berlangsungmya penyelesaian tugas kelompok dan pembahasannya.

TEKNIK PENGAJIAN DENGAN TANYA JAWAB / DIALOG
Teknik tanya jawab atau dialog. Ialah suatu teknik untuk member motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran; atau guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu, siswa menjawab.
Guru melontarkan teknik tanya jawab itu mempunyai tujuan, agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari, didengar ataupun dibaca, sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang fakta itu.
Dalam tanya jawab itu pula guru bermaksud meneliti kemampuan / daya tangkap siswa untuk dapat memahami bacaan. Apa mereka paham apa yang sedang dibacanya itu? Apakah siswa dapat mengambil kesimpulan dari apa yang dibacanya? Atau mungkin siswa disuruh menceritakan kembali dengan gaya bahasa sendiri.
Guru dengan tanya jawab itu bisa mengetahui juga apakah siswa mendengar dengan baik.
Dalam pelaksaannya teknik ini ada keunggulannya seperti kelas akan lebih hidup, karena sambutan kelas lebih baik siswa tidak hanya mendengar ceramah saja.
Namun juga akan kelemahannya ialah kelancaran jalanya pelajaran agak terhambat karena diselingi dengan tanya jawab.

TEKNIK PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI
Teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukn tugas; sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintergasi.
Teknik resitasi ini memiliki kebaikan sebagai teknik penyajian ialah: karena siswa mendalami dan mengalami sendiri pengetahuan yang dicarinya, maka pengetahuan itu akan tinggal lama di dalam jiwanya.
Teknik ini juga tidak lepas dari kelemahan-kelemahannya seperti siswa kemungkinan hanya meniru pekerjaan temannya; itu kelemahnnya bila guru tidak dapat mengawasi langsung pelaksanaan tugas itu; jadi siswa tidak menghayati sendiri proses belajar mengajr itu sendiri.

TEKNIK CERAMAH
Guru menggunakan teknik ceramah bila memiliki tujuan agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.
Teknik ceramah ini mempunyai keunggulan bahwa guru akan lebih mudah mengawasi ketertiban siswa dalam mendengarkan pelajaran, disebabkan mereka melakukan kegiatan yang sama.
Kelemahan yang dapat kita lihat ialah guru tidak mampu untuk mengontrol sejauh mana siswa telah memahami uraiannya.

0 komentar:

Posting Komentar